Topik : Pentingnya
imunisasi pada anak
Target dan
Sasaran : Para ibu-ibu di desa
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
A. LATAR
BELAKANG
Penyakit cacar (smalpox) sendiri telah dinyatakan
hilang sejak tahun 1979 berkat vaksinasi. “Vaksinasi adalah penemuan terbesar
dalam ilmu kedokteran dan kesehatan umum,” demikian seperti ditulis dalam
laporan.
Berdasarkan
data dari departemen kesehatan AS, statistik menunjukkan penurunan penyakit dan
kematian. Misalnya saja pada tahun 1936-1945 lebih dari 21.000 orang terinfeksi
difteri dan menelan korban jiwa 1.800 orang tiap tahunnya. Namun kasus penyakit
ini sudah tidak ditemukan lagi pada tahun 2006.
Antara tahun
1953 dan 1962, lebih dari 500.000 orang menderita cacar air tiap tahunnya dan
440 orang meninggal karenanya. Di tahun 2006 hanya ada 55 kasus penyakit cacar
air ditemukan.
Penurunan
kasus penyakit gondong mencapai 95,9 persen, tetanus 92,9 persen, dan penyakit
pertusis turun 92,2 persen. Kematian akibat tetanus dan pertusis menurun hingga
99 persen. “Keberhasilan tersebut terjadi karena program imunisasi untuk anak
dan balita yang dicanangkan pemerintah berhasil,”.
Di Indonesia
sendiri pemerintah mewajibkan setiap bayi dan anak mendapat imunusisasi
tuberkolosis (BCG), DPT, imunisasi polio, campak, dan hepatitis B. Selain itu
masih ada beberapa imunisasi yang dianjurkan untuk diberikan, yakni imunusiasi
Tipa untuk demam tifoid dan paratifoid, imunisasi hepatitis A, imunisasi
varisela untuk penyakit cacar air, imunisasi HiB untuk mencagah kuman Haemophylus
influenzae penyebab meningitis (radang selaput otak)
I. TUJUAN
UMUM
Setelah
mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi
keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna mebdapatkan imunisasi
lengkap.
II. TUJUAN
KHUSUS
1. Setelah
mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
2. Menjelaskan
pengertian imunisasi / vaksinasi.
3. Menjelaskan
tujuan imunisasi.
4. Menjelaskan
penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
5. Menjelaskan
jenis-jenis imunisasi.
6. Mnejelaskan
jadwal pemberian imunisasi.
7. Menjelaskan
cara pemebrian imunisasi.
8. Menjelaskan
kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Menjelaskan
keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10.
Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
III. MATERI PELAJARAN
1. Pengertian
imunisasi
2. Tujuan
imunisasi
3. Penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis
imunisasi.
5. Sasaran
imunisasi.
6. Jadwal
pemberian imunisasi.
7. Cara
pemeberian imunisasi.
8. Kapan imunisasi
tidak boleh diberikan.
9. Keadaan
yang timbul setelah imunisasi.
10. Tempat
pelayanan imunisasi.
11.
Perawatan yang diberikan setelah imunisasi.
IV. PESERTA
1. orang
tua, balita dan
2.ibu hamil
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3.
Demonstrasi
VI. MEDIA
1. Poster
2.
Leaflet
VII. EVALUASI
1. Ibu-ibu
dapat menyebutkan pengertian imunisasi.
2. Ibu-ibu
dapat menyebutkan tujuan imunisasi.
3. Ibu-ibu
dapat menyebutkan jenis-jenis imunisasi.
4. Ibu-ibu
dapat menyebutkan sasaran imunisasi.
5. Ibu-ibu
dapat menyebutkan jadwal pemberian imunisasi.
6. Ibu-ibu
dapat menjelaskan cara pemberian imunisasi.
7. Ibu-ibu
dapat menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
8. Ibu-ibu
dapat menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
9. Ibu-ibu
dapat menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
10.
Ibu – ibu dapat melakukan perawatan setelah pemberian imunisasi.
VIII.
KEGIATAN
PENYULUHAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUHAN
|
KEGIATAN PESERTA
|
1
|
5 Menit
|
Pembukaan:
1. Memperkenalkan
diri
2. Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan.
3. Melakukan
kontrak waktu.
4. Menyebutkan
materi pe-nyuluhan ya ng akan diberi kan
|
– Menyambut
sa lam dan men- dengarkan
– Mendengarkan
– Mendengarkan
– Mendengarkan
|
2
|
15 Menit
|
Pelaksanaan
:
1. Menjelaskan
tentang peng ertian Imunisasi
2. Memberikan
kesempatan pada ibu untuk bertanya
3. Menjelaskan
tentang tuju an pemberian imunisasi
4. Memberikan
kesempatan pada ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan
tentang Jad-wal pemberian imunisasi
6. Memberikan
kesempatan pada ibu unutk bertanya
7. Menjelaskan
tentang je-nis imunisasi yang harus diberikan.
8. Memberikan
kesempatan pada ibu untuk bertanya
9. Menjelaskan
tentang efek samping imunisasi
10. Memberi
kesempatan pa-da ibu bertanya.
|
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
|
3
|
5 Menit
|
Evaluasi :
– Menanyakan
pada ibu te ntang materi yang dibe-rikan dan reinforcement
kepada ibu bila dpt men- jawab & menjelas kan kem bali
pertanyaan/materi
|
– Menjawab&
menjelaskan pertanyaan
|
4
|
5 Menit
|
Teriminasi
:
1. Mengucapkan
terimaka-sih kepada ibu-ibu
2. Mengucapkan
salam
|
Mendengarkan
dan membalas salam
|
IX.
PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1. Protokol
/ Pembawa acara
Uraian tugas
:
a. Membuka
acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur
proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup
acara penyuluhan.
2. Penyuluh
/ Pengajar
Uraian tugas
:
a. Menjelaskan
materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta.
b. Memotivasi
peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi
peserta untuk bertanya.
3.
Fasilitator
Uraian tugas
:
a. Ikut bergabung
dan duduk bersama di antara peserta.
b.
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c.
Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d.
Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
4.
Observer
Uraian tugas
:
a. Mencatat
nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan
dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat
pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati
perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d.
Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e.
Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
Referensi
1.
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan
Petugas Imunisasi, Jakarta, (1985
2.
Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader
Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta, 1988
3. Tim
Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
1988.
Materi
Imunisasi
I. Pengertian
Imunisasi
adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu
hamil terhadappenyakit tertentu.
II. Tujuan
Imunisasi
Membentuk
daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau
terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
III.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit
TBC
Penyakit TBC
sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat dengan
ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai dengan :
– Batuk
lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
– Nafsu
makan menurun, BB menurun.
– Berkeringat
malam tanpa aktifitas.
* Tes
Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit
Difteri
Difteri
merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :
– Leher
bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan napas.
– Anak
gelisah karena sesak napas yang makin berat.
– Anak
tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit
Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan
adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
– Diawali
batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari. Kemudian diikuti batuk
hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 – 30 kali disertai tarikan
napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
– Batuk
batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat
menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.
4.
Penyakit Tetanus
Penyakit
Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di
Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut.
Ditandai dengan :
– Kejang /
kaku seluruh tubuh.
– Mulut kaku
dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
– Kejang
dirasakan sangat sakit.
– Pada bayi
yang baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku
dan mencucu seperti mulut ikan.
5.
Penyakit Polimielitis
Polimielitis
sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai
dengan :
– Anak
rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan
dan kaki terasa kaku.
– Lumpuh
anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini
dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan
kematian.
6.
Penyakit Campak
Penyakit ini
sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda
campak :
– Badan
panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
– Mulut dan
bibir kering serta merah.
– Beberapa
hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher
muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang
telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan
radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis
Virus B
Penyakit ini
adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda
:
– Mual,
muntah serta nafsu makan menurun.
– Nyeri
sendi, nyeri kepala dan badan panas.
IV.
Jenis-Jenis Imunisasi
1.
BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2.
DPT : memberi kekbalan pada penyakit
difteri, batuk rejan dan tetanus.
3.
Polio : memberi kekebalan pada penyakit
poliomielitis.
4. Campak:
memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H
B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis
B
6.
TT : memberi kekebalan pada
penyakit tetanus
7.
DT : memberi kekebalan pada penyakit
difteri dan tetanus.
V. Sasaran
Imunisasi
1.
Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD
kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon
pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
VI. Jadwal
Pemberian Imunisasi
Jenis
Imunisasi
|
Waktu
pemberian
|
Keterangan
|
1. BCG,
Polio I, DPT I
2. HB I,
Polio II, DPT II
3. HB II,
Polio III, DPT III
4. HB III,
Polio IV, Campak
5. DT
6. TT
|
umur 2
bulan
umur 3
bulan
umur 4
bulan
umur 9
bulan
untuk SD
kelas I
untuk SD
kelas VI
untuk
Catin
untuk
Bumil
|
khusus
wanita
2x bila
saat Catin hanya 1x
|
VII.
Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian
imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.
1.
BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan
atas sebelah dalam.
2.
DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal
paha.
3. Campak :
suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4.
HB : suntikan pada lengan.
5. DT / TT:
suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.
VIII. Kapan
Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
Keadaan-keadaan
di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG,
tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan
panas tinggi.
2. DPT, tidak
diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio,
tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak,
tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
IX.
Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi
Keadaan-keadaan
yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua
minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT,
umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak,
panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah
penyuntikan.
X. Tempat
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan
imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan /
dokter praktek
4. Rumah
bersalin
5. Rumah
sakit
XI. Perawatan
Yang Diberikan Setelah Imunisasi
1. BCG, luka
tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke
puskesmas;
2. DPT, bila
panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan
kempres dingin.
3. Campak,
bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar